Sabtu, 22 Januari 2011

Menara Kehidupan



Hidup itu susah… kesana kemari di gembar- gemborkan oleh sebagian orang yang mungkin dalam tingkatan ekonomi masih.. relatif sulit mencari uang bahkan untuk sesuap nasi bagi keluarga,. memang benar di alam fana ini, banyak dari sodara kita yang menangis karena tidak bisa memenuhi kebutuhan meraka, bahkan ia harus mengorbankan tenaga waktu, ada juga nyawa taruhannya hanya untuk memperbaiki ekonomi dengan menjadi TKI di luar negri,
Kemanakah naluri kita melihat sodara kira menjadi korban kebuasan orang luar yang tak tahu terima kasih dan ia hanya berani menganiaya orang kecil yang tidak tau apa2x dan hanya tenaga untuk bekerja ia andalkan, .. selayaknya kapal mengarungi samudera biru. Para TKI telah membantu negeri ini menda patak devisa negara, namun hasil apa yang ia raih, hanya cemoohan,, pelecehan bahkan pengorbanan.
Betapa sakit tak ada henti, di sambar petir di terjang badai, kemana keluarga akan berkeluh kesah, tak akan ada jawaban dr mereka yang sanggup mengatasi, andai negeri ini dapat memberikan,, lapangan pekerjaan yang layak untuk mereka- merekan yang tak mampu, mungkin tak akan ada istilah TKI di luar negri, namun negri ini akan mengirimkan sebuah nama yang poluler, dari produk ataupun  jasa yang di buat negri ini dan berguna bagi dunia,
Alangkah tragisnya… dia menangis dan mengatakan maaf negeriku tercinta aku harus pergi melancong meninggalkanmu, entah kapan dan sampai kapan, namun rasa Cinta ini hanya untuk Negeri tercinta, Tanah di mana aku terlahir untuk dewasa, dan terlahir untuk membuatmu Bangga, namun jika takdir berkehendak lain Apa daya seorang aku, yang tak terbaca oleh Mereka – Mereka,, bahkan media pun tidak mau meliput, hanya persoalan dan waktu yang nantinya menjadi semua jawaban. Di sabang sampai merauke.